Searching

Google

Manifesto

Mencintai seseorang begitu dalam akan memberikan kita keberanian Dicintai seseorang begitu dalam akan memberikan kita kekuatan

Sabtu, 26 Januari 2008

Berita PERSIB Bandung (bag. 2)

JAJANG MULYANA BELUM SIAP KE PERSIB

SIAPA yang tidak kenal dengan Persib Bandung. Tim sepak bola kebanggaan 41 juta warga Jawa Barat ini adalah salah satu kesebelasan elite di belantika sepak bola nasional. Banyak pemain top lokal dan luar negeri berebut ingin bermain dengan Persib. Apalagi "Maung Bandung" lolos Liga Super Indonesia tahun depan.

Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Jajang Mulyana. Striker belia yang ikut membawa Pelita Jaya ke semifinal Copa Dji Sam Soe 2007 ini menyatakan tidak ingin bergabung dengan "Pangeran Biru". "Saya merasa tidak siap bermain di Persib," ujar Jajang saat ditemui usai acara pemberian kadeudeuh bagi atlet SEA Games asal Jabar di Gedung Sate Bandung, Selasa (22/1).

Jajang yang juga pemain andalan timnas U-23 di SEA Games lalu, mengatakan dirinya belum siap secara mental dan teknik untuk bermain di klub sebesar Persib. Tekanan untuk selalu bermain baik dari pengurus dan bobotoh, mengecilkan hati Jajang untuk merumput di Bandung. "Saya merasa belum memenuhi syarat. Main di Persib kan harus memiliki kemampuan yang baik, sedangkan saya belum matang. Tekanan dari bobotoh juga terlalu besar," ujar Jajang.

Meski demikian, mantan pemain UNI Bandung itu mengatakan dirinya tetap ingin bermain bagi Persib. Namun, hal tersebut belum bisa diwujudkan dalam waktu dekat karena Jajang ingin mengasah kemampuannya di klub lain terlebih dahulu. Apabila sudah siap, Jajang bersedia bergabung dengan Eka Ramdani dkk. "Mungkin tahun depan," ujar striker kelahiran 23 Oktober 1988 itu.

Selain tidak "pede" (percaya diri), penolakan Jajang juga karena sudah kerasan dengan atmosfer klubnya saat ini, Pelita Jaya Purwakarta. Di bawah asuhan Fandi Ahmad, Jajang mendapatkan momentum untuk menunjukkan permainan terbaiknya. Hasilnya, Jajang dipercaya menjadi pemain inti dan bergabung dengan timnas Indonesia di SEA Games Thailand 2007.

Jajang menilai kesempatan yang saat ini dirasakannya di Pelita bisa saja hilang bila bergabung dengan Persib. Fandi Ahmad, kata Jajang, berani memberi kepercayaan kepada pemain muda untuk tampil, bahkan di pertandingan-pertandingan penting. Hal yang tidak mungkin dilakukan Persib. "Pemain muda di Persib jarang sekali ditampilkan. Pemain binaan kompetisi intern tidak pernah dilirik secara serius," ungkap pemain bernomor punggung 17 itu.

Selain Jajang, ada banyak pemain muda binaan Persib yang merumput di klub lain dan mampu bermain cemerlang. Sebut saja Atep di Persija, dan Aang Suparman di PSS Sleman. Bukan tidak mungkin mereka menggunakan alasan yang sama seperti Jajang untuk menampik tawaran bermain untuk Persib.

Tapi bagaimanapun, penolakan Jajang adalah kritik bagi Persib. Ketidakpedulian terhadap pemain lokal potensial adalah salah satu penyebab gagalnya Persib meraih gelar prestisius selama 10 tahun terakhir. Bila tidak segera diubah, bukan tak mungkin prahara Persib akan terus berlanjut. Kini tinggal menunggu seluruh stakeholder "Maung Bandung" untuk belajar dari kesalahan masa lalu.

Di kutip dari : PIKIRAN RAKYAT

Rabu, 23 Januari 2008

Berita PERSIB Bandung (bag. 1)

Menari Jaipongan di Brunei


MANTAN penyerang Persib asal Maroko, Redouane Barkaoui, mengawali pertandingan bersama klub barunya, Pahang Malaysia dengan mencetak gol, Sabtu (12/1). Sayangnya, seperti dilansir Kantor Berita Malaysia, Bernama, gol itu belum mampu membawa kemenangan bagi klubnya karena skor akhir imbang 1-1.

Barkaoui merayakan golnya dengan menari Jaipongan, seperti ketika dia mencetak gol untuk Persib.

Barkaoui kali pertama merumput bersama Pahang saat berhadapan dengan tuan rumah DPMM FC Brunei di Stadion Hassanal Bolkiah, pada Liga Super Malaysia 2008. Ia terlambat bergabung dengan Pahang karena harus memperkuat Persib hingga pertandingan terakhir kompetisi Liga Indonesia 2007, 30 Desember lalu.

Saat Barkaoui bergabung, Pahang sudah menyelesaikan empat kali pertandingan. Pada pertandingan melawan DPMM Brunei, Pahang unggul melalui tandukan Barkaoui pada menit ke-67 hasil umpan tendangan sudut yang dilakukan Rasdi Talib. Namun, tiga menit kemudian gol balasan tercipta dengan proses sama seperti yang dilakukan Barkaoui. Penyerang asal Brasil, Tiago dos Santos menyamakan kedudukan melalui tandukan hasil umpan Rasmin Khamis dari tendangan sudut.

Salam untuk "bobotoh"

Dalam surat elektronik yang dikirim ke "PR", Barkaoui menyampaikan salam untuk bobotoh. Ia mengaku sempat dilanda kebingungan ketika tiba di Malaysia awal Januari lalu. Klub elite Perlis sangat tertarik untuk merekrutnya dengan nilai kontrak lebih besar daripada Pahang. Ia juga dijanjikan menjadi pemain inti dan akan diduetkan dengan penyerang haus gol Philimon Chipeta.

Ia meminta pendapat kepada "PR" soal pilihan klub. Tentu saja, "PR" memberikan jawaban pilih Pahang. Pasalnya, Pahang sudah cukup setia dan penuh kesabaran menunggu Barkaoui yang harus menyelesaikan Liga Indonesia bersama Persib. Padahal, Liga Super Malaysia sudah bergulir sejak awal Desember. Pertimbangan itu yang membuat Barkaoui akhirnya memilih Pahang.

Ia juga mengabarkan kegembiraannya mengetahui jadwal Liga Super Indonesia 2008 mulai bergulir Juli. Dengan jadwal itu, dia memiliki peluang kembali ke Persib karena Liga Super Malaysia akan berakhir Juni.

Saat berpamitan kepada pengurus Persib, Barkaoui sempat mengusulkan calon pelatih yang pantas menukangi Persib pada LSI 2008. Sayangnya, dia meminta tidak dipublikasikan. Alasan memilih "Mr. X" karena dinilai tegas dan berwibawa.

Secuil kata hari ini....

There is only one happiness in life, to love and be loved.
You know you are in love, when you see the world in her eyes, and her eyes everywhere in the world.